Suatu ketika, orang di sebelah saya bercerita. Banyak hal. Dasar saya yang peka, atau terlalu peka cerita dia justru membangkitkan memori, membuat saya taktahan bercerita yang takkalah seru dengan cerita dia. Ujungnya saya menyesal, saya merasa takmenghargai; memaksa dia mendengarkan cerita saya. Saya sebaiknya belajar mendengar, berempati dan diam layaknya saya menerima sahabat bercerita.
Saya ingin dengar cerita dia, tapi dia memilih diam. Saya merasa dia sengaja takbercerita. Sengaja supaya saya taktahu. Sementara, rasanya ingin pula sengaja takbercerita ketika kaki melangkah. Pada akhirnya, sekali lagi saya menyadari, saya takmau kalah. Saya sebaiknya belajar memahami alasan dia; Saya sebaiknya belajar diam.
Pada satu hal, saya diam. Sengaja membiarkan dia pada kesenangannya. Buat saya ini susah, sengaja diam dan pura pura tidak tahu.
Astagfirullah, diam saya jauh dari kebaikan. Ikhlaskan saya untuk diam pada tempatnya. Bismillah.
Leave a comment