3 Juni 2010
“Bu……….., salim”, kuarahkan tanganku. Hari ini seperti biasa, Ibu meninggalkan rumah lebih pagi daripada diriku.
Ibu menyambut tanganku, “Selamat yo nduk, wingi Ibu lali.”
Deg.
“Selamat Bu.”
“Kok buat Ibu?”
“Makasih buat perjuangan Ibu 24 tahun lalu.”
Ah, selama ini kita biasanya nraktir temen kita saat ultah, lalu kapan kita nraktir ibu kita ya? 😀
umur 23 ato 24 biasa aja, ndak ada bedanya,
matahari masih terbit dr timur dan terbenam di barat
ha5, laki2 emang beda dg perempuan.
Toh buatku tetep beda, bersyukur, karena thn ini umur ibuku dua kali umurku :p