Gimana thow rasanya kopdar?
Dulu saya heran, kok bisa ya kopi darat gituan? Trus kalo udah ketemu bakalan seperti apa ya? Canggung ato…. bakalan dikibulin :p
**********************************
Di penghujung May kemaren, saya kopi darat bersama Le. Dia tuh orang pertama yang comment di multiply saya (hallo, my multiply, kaifa haluk? gimana kabar, hahahahhaha), sampai kemudian secara nggak bertanggung jawab off dari multiply, berburu suasana buru, dia nge-tumblr, dan saya nge-wordpress. Kontak-kontakan palingan via ym.
Sabtu terakhir terakhir di bulan Mei. Siang ini, saya lebih semangat dari biasanya. Saya janjian dengannya untuk ketemuan di Parkir Abu Bakar Ali jam 13.30 WIB.
Saya duduk di kursi hijau dekat parkir sepeda. Ah, baru pertama kali saya parkir di sini, dan menonton bus-bus berplat non-AB penuh orang tak dikenal. Sebuah sms nongol,
Lg naik becak memisahkan diri dr rombongan
Lagi di mana? saya bawa motor kok
Saya mulai celingak-celinguk, menunggu becak spesial.
Seorang perempuan bertubuh mungil turun dari becak, dan dia berjalan menuju kursi saya.
“Emma!”
Ah, bahkan kami pun tak saling bertukar informasi, pakai baju apa, warnanya apa, tapi sepertinya wajah saya mudah dikenali 😀 Cerita pun mengalir dari kami berdua…kami seakan teman lama yang emang lama tak jumpa, ga ada sedikitpun rasa canggung, aneh 🙂. Dia juga crita gimana kagetnya dia, saat bayar becak 5000 dari Omah Djogja. Hahaha, lha wong saya aja juga surprise.
Bosan di Abu bakar, akhirnya kami nekat ke beringharjo dengan dia tanpa helm! Melewati macetnya jalan Malioboro karena motor, andong, dan becak.
Suasananya dapet! itu katanya
Sumpah, kali itu saya bangga banget jadi orang Djogja, disanjung terus 😀
Makasih Lel….esp cerita backpackeranmu ke Ujung Genteng bikin saya pengennNNN.
** hahaha lama-lama tulisan saya kayak mo bikin script aja 😀
selamat datang di dunia perbloggeran nasional!
*ralat: sampeyan orang Kulon Progo, bukan orang Jogja
hoolha… keren-keren…. saya malah belum bisa seperti Anda… ^^